Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mengoptimalkan penerimaan pajak daerah secara digital.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya dalam keterangannya di Denpasar, Sabtu mengatakan salah satu inovasi yang mengembangkan kluster pelayanan pajak secara digital dilakukan di kawasan Jalan Gatot Subroto yakni Pajak Online Gatot Subroto (Paon Gatsu).
Paon Gatsu yang baru resmikan itu merupakan upaya berkelanjutan dalam mewujudkan digitalisasi sektor keuangan guna mendukung optimalisasi penerimaan pajak daerah Kota Denpasar, khususnya di kawasan Jalan Gatot Subroto.
Eddy menjelaskan inovasi Paon Gatsu merupakan kluster wajib pajak yang berada di Kawasan Jalan Gatot Subroto dari timur sampai barat.
Dia menyatakan kawasan Jalan Gatot Subroto kini terus berkembang.
Pesatnya kemajuan membuat kawasan itu tumbuh dengan segudang investasi mulai dari rumah makan, restoran, hotel, kafe dan sebagainya sehingga menjadi penting untuk mendorong penerapan digitalisasi bagi seluruh wajib pajak dan potensi wajib pajak sebagai upaya memberikan kemudahan pelayanan.
Eddy Mulya menyebutkan pada inovasi Paon Gatsu terdata sebanyak 131 Wajib Pajak (WP) yang berada di kawasan ini dan sebanyak 88 WP di antaranya telah dipasangi alat perekam data pajak, sedangkan sisanya masih proses penyiapan pemasangan.
Adapun, segmen Wajib Pajak pada Inovasi Paon Gatsu mencakup beberapa sektor, yakni hiburan, hotel, parkir dan restoran.
Dia mengatakan nantinya seluruh wajib pajak akan dilengkapi dengan alat perekam data pajak.
Dimana, dengan dipasangkan alat perekam data pajak diharapkan transaksi dari wajib pajak terintegrasi di dashboard aplikasi Pagi Denpasar secara real time. Keberhasilan inovasi ini tidak lepas dari peran masyarakat, para pemangku kepentingan dan lembaga perbankan, termasuk BPD Bali dan Bank Indonesia Perwakilan Bali
“Harapan kami, inovasi ini dapat mendukung peningkatan PAD Kota Denpasar dari wilayah Gatot Subroto ini, semoga secara berkelanjutan PAD Kota Denpasar terus meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan implementasi digitalisasi ekosistem keuangan daerah telah menjadi urgensi, terutama dalam mendukung tata kelola guna keuangan daerah yang efektif dan efisien sehingga mampu mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Kota Denpasar.
Dia mengatakan penguatan teknologi digital membutuhkan peran aktif Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Dimana, proses digitalisasi dilakukan untuk terus menjaga dan mengawal inovasi digitalisasi transaksi keuangan Pemerintah Kota Denpasar.
Sehingga dapat berimplikasi positif pada peningkatan PAD, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
Upaya meningkatkan pelayanan publik ke semua aspek ini, tentunya akan berdampak pada peningkatan kinerja pembangunan.
Arya Wibawa menjelaskan TP2DD harus terus bersinergi, untuk merumuskan program-program unggulan yang menarik dengan mengutamakan manfaat.
“Dengan diluncurkannya berbagai inovasi percepatan digitalisasi pelayanan, mulai dari Renon Digital Area atau Reditia hingga sekarang Paon Gatsu ini wujud nyata optimalisasi pelayanan di Kota Denpasar," katanya .
Arya Wibawa berharap semoga inovasi ini terus direplikasi guna membawa kemajuan dan kemudahan pelayanan di Kota Denpasar yang bermuara pada peningkatan penerimaan pajak daerah yang akan dikembalikan kepada masyarakat melalui program pembangunan berkelanjutan.
Untuk diketahui, klaster pajak digital seperti Paon Gatsu ini sebelumnya telah diluncurkan di beberapa lokasi yakni Renon Digital Area (Raditia), Melayani Obyek Pajak Digital Sanur (Melodi Sanur), Layanan Pajak Kawasan Teuku Umar Barat (Lapak Ketumbar), Layanan Pajak Kawasan Teuku Umar Timur (Pak Ketut) dan Pajak Online Gatot Subroto (Paon Gatsu).