Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) saat ini fokus membina atlet anggar junior untuk berlaga pada turnamen junior dan kadet Asia 2026 agar menambah jam terbang para atlet.
“Komitmen kami untuk 2026 kami selenggarakan junior dan kadet Asia,” kata Ketua Umum PB IKASI Amir Yanto di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Untuk itu, IKASI mengadakan pemusatan latihan nasional untuk para atlet dan dalam jangka panjang mendidik atlet usia dini di sejumlah daerah di tanah air, termasuk di Bali.
“Fokusnya di Bali kami didik atlet junior dan ke depan akan semakin bagus lagi,” ucapnya.
Ia menjelaskan upaya itu dilakukan untuk menambah jam terbang atlet anggar tanah air karena pengalaman yang masih minim berlaga di kancah internasional.
Baca juga: Ikasi: Kejuaraan Anggar Asia di Bali perkuat persahabatan antarbangsa
Selain itu, Indonesia saat ini juga sebagai tuan rumah Kejuaraan Anggar Asia 2025 yang berlangsung 17-23 Juni di Nusa Dua, Bali.
Kurangnya jam terbang atlet anggar tanah air diakui oleh pelatih tim anggar degen Indonesia Muhammad Indra Haryana.
Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir atlet anggar Indonesia masih kurang berlaga di kancah internasional.
Ia mengungkapkan dalam kurun waktu itu diperkirakan atlet anggar tanah air baru sekitar empat hingga lima kali berlaga di level internasional.
Menurut dia, penting bagi atlet anggar berlaga di kancah dunia karena dapat mengasah kemampuan dan belajar dari juara dunia.
“Idealnya untuk setahun itu seharusnya 20 kali pertandingan, 20-24 kali pertandingan untuk satu tahun,” ucapnya.
Sementara itu, pada Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Bali, Indonesia menurunkan total 25 orang atlet hasil seleksi nasional dan telah menjalani pemusatan latihan nasional baik untuk kategori putra dan putri perorangan dan beregu.
Ajang bergengsi di Bali itu juga sekaligus sebagai wadah menambah poin untuk berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028.
Baca juga: Jawara Olimpiade Paris siap tampil di Kejuaraan Anggar Asia 2025 Bali