Buleleng, Bali (ANTARA) - Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menyatakan akan melaksanakan kembali gelaran Buleleng Festival sebagai ajang untuk promosi pariwisata dan pementasan budaya di daerah itu setelah tidak dilaksanakan beberapa tahun terakhir setelah pandemi COVID-19.
"Pemerintah Kabupaten Buleleng terus mematangkan persiapan pelaksanaan Buleleng Festival (Bulfest) 2025 yang direncanakan Agustus mendatang dengan tema utama 'The Mask of Buleleng (Topeng Leluhur, Jiwa Buleleng)," kata Nyoman Sutjidra di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin.
Ia mengatakan pihaknya telah melaksanakan rapat sebagai langkah awal untuk menyatukan visi dan koordinasi lintas perangkat daerah terkait suksesnya pelaksanaan Bulfest tahun ini.
Sutjidra menekankan pentingnya penyusunan konsep acara yang matang dan menarik, mulai dari susunan acara, penataan panggung, hingga pemilihan kesenian tradisional khas Buleleng maupun nasional yang akan ditampilkan.
“Buleleng Festival bukan hanya ajang hiburan, tapi juga ruang ekspresi budaya dan promosi potensi lokal Buleleng. Semuanya harus dipersiapkan secara komprehensif, mulai dari seni tradisional, modern dan populer agar gaungnya bisa lebih luas,” ujar Bupati Sutjidra.
Baca juga: Pemkab Buleleng majukan wisata bahari lewat Lovina Festival
Rencananya, Bulfest 2025 akan digelar mulai 18-23 Agustus 2025 dengan menampilkan perpaduan atraksi budaya tradisional lokal Buleleng, modern dan populer.
Selain itu, layout panggung dan venue akan dirancang lebih representatif agar dapat mengakomodasi seluruh kegiatan secara maksimal.
Untuk menambah kenyamanan dan aksesibilitas pengunjung, Pemkab Buleleng juga akan merancang untuk mencarter 60 unit bemo dan dokar yang akan beroperasi secara gratis selama Buleleng Festival berlangsung.
Transportasi lokal tersebut akan mengantar jemput pengunjung dari titik-titik strategis di wilayah Kota Singaraja menuju lokasi utama Bulfest yang rencanya akan dipusatkan di Tugu Singa Ambara Raja sebagai titik 0 kota Singaraja.
“Langkah ini tidak hanya untuk kenyamanan pengunjung, tetapi juga menjadi bentuk pemberdayaan bagi para kusir dokar dan sopir bemo lokal agar mereka turut merasakan manfaat dari perputaran ekonomi selama Bulfest berlangsung,” kata Bupati Sutjidra.
Baca juga: Penampilan sanggar Buleleng raih terbaik festival budaya di Malaysia
Pihaknya memaparkan masing-masing perangkat daerah yang terlibat diberikan tugas menyusun rencana teknis dan kebutuhan pendukung demi kelancaran pelaksanaan acara besar yang selalu dinanti masyarakat.
Selain panggung utama di Titik Nol Tugu Singa Ambara Raja, juga terdapat beberapa titik stage/panggung lainnya diantaranya di Puri Kanginan, Sasana Budaya, Laksmi Graha serta RTH Rumah Jabatan Bupati Buleleng.
Bulfest 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam memajukan pariwisata, memperkuat identitas budaya, serta menggerakkan roda perekonomian daerah melalui peran aktif UMKM dan masyarakat.